MADYA FM - Orang tua memiliki peran sentral dalam mendidik anak. Jika ingin anak sukses di masa depan, maka pastikan kebutuhan jasmani dan emosional anak terpenuhi.
Bahkan, orang tua tak boleh sembarangan mengucapkan
kata-kata ke anak. Para ahli menemukan fakta mencengangkan bahwa ucapan orang
tua terhadap anak dapat memengaruhi pola pikir dan tumbuh kembang yang sangat
krusial sebagai bekal kehidupan di masa depan.
Lingkungan positif untuk mendukung kecerdasan anak dalam
pelajaran dan emosional terbentuk bila orang tua memahami pentingnya
kalimat-kalimat yang tidak seharusnya diucapkan ke anaknya.
Hal ini dapat dipelajari dalam sebuah penelitian yang tertuang dalam buku berjudul "Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dream, Margot Machol Bisnow," dikutip dari CNBC Make It.
Dalam buku itu, dijelaskan setidaknya ada 4 kalimat yang tidak boleh dikatakan kepada anak, sebagai berikut:
1. "Ayah-ibu akan kasih
uang kalau nilai kamu bagus."
Memberi uang saat anak mendapat nilai bagus atau
merampungkan tugas sekolah lainnya ternyata tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Saat orang tua hanya fokus pada prestasi dan nilai memuaskan di sekolah,
potensi anak akan redup sebelum bisa berkembang.
Nilai dan prestasi di sekolah memang penting. Namun,
jangan lupa bahwa orang tua juga perlu mendukung perkembangan berbagai aspek
lain dalam kehidupan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan positif.
2. "Tidak boleh main
sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."
Tidak sedikit orang tua yang tidak memahami keinginan dan
cita-cita anak-anak mereka. Beberapa anak mungkin sebenarnya berkeinginan untuk
pintar dalam akademis. Namun, tidak sedikit orang tua yang justru memaksakan
kehendaknya sendiri.
Seharusnya, orang tua mendukung keinginan anak-anaknya.
Sebab, aktivitas bermain dapat membantu anak untuk belajar bersosialisasi,
membuat aturan, dan kesepakatan. Dengan demikian, anak dapat memiliki
kesempatan untuk belajar sehingga mampu membuat keputusan.
3. "Ayah/ibu tidak
percaya kamu, jadi ayah/ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang
salah."
Setiap orang tua harus menekankan pentingnya tanggung
jawab sejak usia dini. Mereka ingin anak-anak bertanggung jawab, menghadapi
masalahnya sendiri, belajar dari kesalahan, dan lebih percaya diri seiring
bertambahnya usia.
Pemilik Mutual Mobile, John Arrow, mengaku bahwa saat dia
duduk di kelas lima, ia dan teman-temannya menulis surat kabar sekolah yang
langsung habis terjual. Namun, mereka gagal melakukan pengecekan fakta.
Kepala sekolahnya pun menjadi sangat marah dan
teman-temannya mendapat masalah dengan orang tua mereka. Nakun, orang tua John
tertawa dan menyuruhnya untuk memperbaiki kesalahannya.
"Mengetahui orang tua saya akan mendukung saya,
bahkan ketika pihak sekolah menentang saya, membuat saya bekerja lebih keras
untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka sudah membuatkan keputusan yang
benar karena mempercayai saya," kata John.
4. "Ayah/ibu memberi
tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau."
Dampak negatif memanjakan anak bersumber dari kebiasaan
orangtua yang memberikan semua keinginan anak. Kebiasaan ini secara tidak
langsung membuat anak tidak bisa belajar tentang konsep dan sikap tanggung
jawab.
Anak yang terbiasa dimanja dengan uang akan menjadi
malas, tidak termotivasi, dan mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi.
Pada akhirnya, mereka akan tumbuh besar tanpa kematangan emosional dan
mengalami kesulitan mengatasi masalah ketika mereka dewasa.
Hal terpenting dalam mendukung anak adalah memberikan
pengertian kepada anak mengenai kegunaan uang saku dan memberikan fasilitas
bagi anak untuk menabung.
Nah, itu dia 4 kalimat yang
jangan dikatakan kepada anak jika mau mereka tumbuh sukses di masa depan.
Semangat ayah dan bunda! (cnbcindonesia)